Pada desa suban ayam yang terletak di Kecamatan Selupu Rejang, Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu ini terdapat sebuat adat istiadat dari suku asli yaitu suku Rejang. Kegiatan ini rutin di laksanakan setiap tahun nya untuk memperingati 1 Muharam atau tahun baru islam, Kegiatan ini merupakan Sedekah Bumi. Sedekah Bumi/Peringatan 1 Muharam adalah sebuah tradisi adat yang telah melalui proses pewarisan dari generasi ke generasi oleh masyarakat Desa Suban Ayam, Kecamatan Selupu Rejang, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu. Tradisi ini pertama kali diadakan sebagai bentuk ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berbagai berkah yang diberikan, seperti hasil pertanian, kesehatan, keselamatan, serta keharmonisan dalam hidup yang dinikmati oleh semua warga desa. Sedekah Bumi mencerminkan hubungan harmonis antara manusia, lingkungan alam, serta Sang Pencipta, dan menjadi simbol kerukunan serta persatuan masyarakat. Kegiatan ini dilakukan setiap tahun, tepatnya pada tanggal 1 Muharram dalam penanggalan Hijriah, yang juga sesuai dengan tanggal perayaan Tahun Baru Islam. Penentuan waktu pelaksanaan ini bertujuan untuk menggabungkan nilai-nilai keagamaan Islam dengan kearifan lokal yang telah terbentuk secara turun-temurun di tengah masyarakat.

Tujuan utama dari Sedekah Bumi/Peringatan 1 Muharam adalah menyampaikan rasa syukur atas hasil panen dan berkah kehidupan, memohon keselamatan serta kesejahteraan untuk seluruh warga desa, sekaligus memperkuat hubungan kekeluargaan melalui semangat kerja sama gotong royong.
Tradisi ini juga berfungsi sebagai sarana pengukuhan dan pelestarian budaya lokal yang telah ditinggalkan oleh para leluhur, sehingga tetap dikenal dan dihargai oleh generasi muda. Dalam pelaksanaannya, masyarakat secara bersama-sama mempersiapkan berbagai makanan khas seperti tumpeng, bubur merah putih, jajanan pasar, serta gunungan hasil pertanian yang melambangkan kemakmuran. Acara dimulai dengan doa bersama dan ceramah keagamaan yang dipimpin oleh tokoh agama setempat. Setelah itu, dilakukan pemberian santunan kepada anak yatim dan lansia sebagai bentuk perhatian sosial. Acara dibuka dengan kegiatan makan bersama yang menunjukkan kebersamaan dan kekeluargaan di antara warga desa. Seluruh rangkaian kegiatan ini mencerminkan semangat kehidupan bermasyarakat yang penuh keharmonisan serta upaya melestarikan